Minggu, 09 November 2014

TIME

Soo.. here we are again, how are you guys? Hope you’re all have a good day. Me? Well, here’s my day…

Jadi ini hari minggu, 09 November 2014. It’s just an ordinary Sunday morning, a lazy day, wasting time on watching American Horror Stories season 2, baca beberapa bab novel Inferno. Bersantai-santai sambil didalam hati bilang, “tenang, masih ada waktu kok”.

Haha, jadi dihari minggu yang tenang ini sebetulnya ada jadwal praktikum Perancangan SIM. Bukan Surat Izin Mengendara ya, tapi Sistem Informasi & Manajemen. Seperti biasa sebelum praktikum harus ngumpulin tugas pendahuluan yang jumlahnya… hmmm.. 15 soal ! Nah, itu sebenernya lumayan banyak, kalo dikerjain bener gak akan beres 3 jam. But, as always, bukannya ngerjain tugasnya, yaa.. malah santei-santei. Padahal itu soal udah dikasih dari hari jumat, hari sabtu libur tapi Cuma sempet ngerjain dua soal  itupun sempet salah, malah ngerjain soal punya anak reguler. Alhasil, di minggu pagi tadi masih punya sisa 13 soal yang belom beres. Yaaa dengan alasan “masih ada waktu”, jadi malah lebih milih nonton dan baca novel itu tadi.

Jam sembilan baru ada inisiatif ngerjain, jam 11.30 barulah beres. Jam berapa praktikum dimulai? Jam 13.00 ! Mandi, beres-beres, jam 12 barulah siap berangkat. Padahal sebelumnya udah bilang si Ayu jam 12 sampe di kampus, sorry Yu.. hehe. Agak rusuh, ekspektasi perjalanan ke kampus adalah setengah jam, jadi kemungkinan sampai di kampus itu jam 12.30. Tapi apa daya, kita manusia kan Cuma bisa berencana.

Sesaat sebelum berangkat, datanglah si Bapak ngasih kabar kalo jalan Soekarno-Hatta udah macet parah, ada konvoi bobotoh. Bang! Barulah inget, kemudian panik, takut ga bisa sampe ke kampus tepat waktu. Well, lucky me, setelah lewat beberapa jalan pintas, sampailah dikampus. Waktu? Jam satu kurang beberaapa menit, yes, mepet! Praktikum dilewati dengan cukup lancar, walaupun ada asisten yang berwajah manis tapi ber-attitude kecut, kaya jeruk nipis! Kita lewati aja bagian itu.. hehe. Nah, rencananya lagi, prediksi selesai praktikum jam tiga sore mau dilanjut nonton film yang udah ditunggu-tunggu banget, yes, Interstellar! Ceritanya mau nonton bareng temen yang rumahnya di panyileukan. Tapi apa daya, kita manusia hanya bisa berencana.

Berhubung ada konvoi bobotoh Persib, jadi temen gak bisa nemenin nonton ya soalnya kan jalanan macet parah. Tapi akhirnya memutuskan untuk nonton aja, ya sendirian aja! Kalo dari kampus kan deket ke TSM. Ya, memang filmnya luar biasa, beres nonton Cuma bisa senyum-senyum, puas banget soalnya sama filmnya. Sampe akhirnya kepikiran buat nulis di blog ini haha. Terus kayanya mau bikin review filmnya juga di postingan terpisah.

Nah, jadi kenapa tiba-tiba nulis di blog, isinya kejadian seharian ini? Well, soalnya kepikiran kalo selama ini banyak banget buang-buang waktu, dan kejadian hari ini bisa jadi contoh banget ya. Kalo kita main-main sama waktu hasilnya ya gak akan baik. Kita bisa berencana, menentukan waktu, tapi pada akhirnya kita ga bisa apa-apa ya masalah realisasinya. Life is full of surprises, full of twist and turn katanya. Kita gak pernah tau apa yang akan terjadi satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, minggu, bulan, tahun kedepan.

Lalu apa hubungan setelah nonton Interstellar terus kepikiran nulis di blog? Ada hal menarik yang didapet setelah nonton Interstellar nih, didalam film diceritakan tentang teori relativitas waktu. Pernah dengar? Itu tuh, teorinya Einstein yang populer. Yes, time, waktu, merupakan hal yang masih menjadi misteri ya. Dijelaskan bahwa yang namanya waktu itu sebuah relativitas, maksudnya? Pernah ngerasa satu menit itu lama banget, sementara satu jam itu berlalu begitu saja? Pernah ketiduran beberapa menit, tapi berasa berjam-jam? Pasti pernah, dan itu adalah salah satu contoh kecil relativitas waktu.

Waktu berlalu berbeda-beda pada setiap orang, waktu bukan suatu hal yang absolut. Bayangkan, kalo kita dikurung di satu ruang tertutup tanpa jendela, tanpa bisa lihat sinar matahari, tanpa tau kapan siang atau malam, tanpa jam, apa kita bisa tau berapa lama waktu yang kita lalui didalam ruangan itu? Satuan waktu yang kita kenal, detik, menit, jam, hari mungkin ya Cuma satuan, angka agar kita bisa mengukur lamanya waktu. Karena manusia tidak diciptakan bisa mengukur waktu, sama halnya kaya kita ga bisa ngukur panjang tanpa penggaris, ngukur berat tanpa timbangan. Tanpa alat ukur itu mungkin semua manusia hanya bisa berasumsi, dan asumsi setiap manusia akan berbeda. Semua angka-angka itu mungkin hanya sekedar angka, tapi nilai sebenarnya manusia itu sendiri yang menentukan.

Dalam agama islam pun banyak cerita yang mempunyai konsep relativitas ini. Ingat kan peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang hanya berlangsung semalam? Pernah dengar juga bahwa 1 hari siksaan di neraka setara dengan 1000 tahun di bumi? Naudzubillah, kita banyak diperingatkan masalah waktu, bahwa orang yang menyia-nyiakan waktu itu sangatlah merugi.  Ya Allah jadi ngerasa bersalah gini. :( Semoga kedepannya lebih bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik ya… Amin !!


Make every second count ya guys, have a good night !